Ibu
by: Iwan Fals
ribuan kilo jalan yang kau tempuhlewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
seperti udara kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas, ibu… ibu…
tak mampu ku membalas, ibu… ibu…
ingin ku dekat dan menangis di pangkuanmu
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa membalas, ibu… ibu…
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa membalas, ibu… ibu…
ribuan kilo jalan yang kau tempuh
lewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
lewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
Tema lirik lagu di atas adalah tema tentang
perempuan, lebih tepatnya tentang cinta seorang ibu. Inti dari lagu itu sendiri
yaitu pengorbanan dan kasih sayang yang diberikan seorang ibu kepada anaknya,
tetapi sang anak tidak mampu membalas karena pengorbanan ibunya begitu besar.
Tone (sikap penyair terhadap pembaca) yang begitu
tampak dalam lagu Ibu adalah introspeksi diri terhadap sikap kita kepada ibu
kita, apakah kita bisa membalas semua jasanya. Jika bisa, balasan apa yang
pantas diberikan untuk seorang ibu yang begitu besar pengorbanan dan kasih
sayangnya untuk anak-anaknya.
Menurut Rani rima merupakan
persamaan atau kesesuaian bunyi. Pada puisi lama, rima merupakan aturan yang
harus dipatuhi. Lagu Ibu milik Iwan Fals ini masih menggunakan rima puisi lama
yang bersajak ABAB. Seperti penggalan berikut.
ribuan kilo jalan yang kau tempuh
lewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
lewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
Pada bait di atas menggunakan rima atau sajak
AABB. Sedangkan bait ketiga menggunakan sajak AAAA, seperti cuplikan berikut
ini.
ingin ku dekat dan menangis di pangkuanmu
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa membalas, ibu… ibu…
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa membalas, ibu… ibu…
Lagu Ibu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals
begitu mendayu-dayu, penggunaan bahasanya sangat sederhana, sehingga pembaca
tidak perlu susah-susah untuk menangkap apa yang ingin disampaikan penyair
kepada pembaca. Seperti lirik berikut /seperti
udara kasih yang engkau berikan/ lirik ini menggambarkan kasih sayang
seorang ibu seperti udara, gratis dan tidak ada batasnya, sehingga sang anak
tidak tahu bagaimana cara membalasnya seperti lanjutan kutipan lagu tersebut /tak mampu ku membalas, ibu… ibu…/.
Disamping penyair menggunakan bahasa yang
sederhana, ada gaya bahasa hiperbola di lirik lagu Ibu yaitu pada bait pertama //ribuan kilo jalan yang kau tempuh/ lewati rintang untuk aku anakmu/ ibuku sayang masih terus berjalan/ /walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah/
kutipan bait ini menggambarkan bagaimana pengorbanan si ibu untuk anaknya
dengan menampilkan gaya bahasa hiperbola (ribuan
kilo jalan yang kau tempuh; walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah).
Demikianlah kritik lirik lagu Ibu yang
dinyanyikan Iwan Fals. Penggunaan bahasa yang sederhana, membuat pembaca bisa
mengetahui apa makna sebenarnya yang ingin disampaikan oleh penyanyi. Namun,
pemilihan bahasanya tetap diperhatikan sehingga terkesan begitu indah untuk
dibaca.
No comments:
Post a Comment